SEKILAS KEMAMPUAN BERSASTRA
Bukti Fisik Hasil Karya Sastra
Para Tokoh Sastrawan Indonesia
Kemampuan bersastra tidak kalah pentingnya untuk dipelajari oleh kalangan pelajar bahkan masyarakat pun dapat belajar sastra. Dengan menguasai sastra, kita akan memiliki kepekaan rasa dan kekayaan bathin yang tak dapat terukur dengan materi. Belajar sastra tidak hanya sekedar mengetahui ciri-ciri pantun, puisi, unsur intrinsik & ekstrinsik, melainkan dapat menghargai karya orang lain dan sisi-sisi kemanusiaan yang terdapat dalam karya tersebut. Bahkan, kita dapat mengekspresikan perasaan yang kita miliki dengan bersastra dalam bentuk hasil puisi, pantun, cerpen, novel, ataupun drama.
Berbicara tentang sastra tentunya tak akan terlepas dari 3 hal, yaitu:
1. Sejarah Sastra
- Sejarah sastra berkaitan dengan perkembangan sastra, mulai zaman dahulu (sastra lama) hingga sastra modern. Para ahli sastra, salah satunya adalah Prof. Rachmat Djoko Pradopo telah mengklasifikasikan perkembangan sastra dalam bentuk periodisasi sastra.
2. Teori Sastra
- Teori sastra berkaitan dengan rumusan pendekatan yang berguna untuk menganalisis karya sastra dan perkembangannya. Teori sastra tidak hanya berurusan dengan unsur-unsur yang ada dalam karya sastra itu sendiri, tetapi dapat pula berkaitan dengan sosiologi masyarakat yang melatarbelakangi munculnya karya sastra tersebut, psikologi pengarang, dan tanggapan pembaca atas karya sastra tersebut.
3. Karya Sastra
- Karya sastra berkaitan dengan aneka ragam karya yang dihasilkan oleh pengarang (Sastrawan). Pada umumnya karya sastra terbagi dalam tiga jenis, yakni puisi, prosa, dan drama. Puisi meliputi syair, pantun, puisi lama, dan puisi modern. Prosa meliputi dongeng, cerita anak, cerpen, roman, novel. Sementara itu, drama meliputi drama panggung, radio, televisi, dan film.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar