Lomba Menulis Cerber Majalah Femina 2013

LOMBA MENULIS CERBER TERBARU JANUARI 2013 DARI MAJALAH FEMINA

Bagi sobat yang menggemari Cerita Bersambung (Cerber), kini saatnya sobat ditantang untuk mengeluarkan segala kemampuan dalam acara Lomba Menulis Cerber Terbaru Januari 2013 dari Majalah Femina. Setelah sukses dengan lomba menulis cerpen yang akan berakhir bulan ini, Femina berharap bisa menghadirkan para penulis hebat tentang cerber dan menggali potensi penulis cerber di Indonesia. Untuk lebih jelasnya mengenai lomba menulis cerber ini, sobat bisa lihat syarat dan ketentuan di bawah ini :

Note ;
Bagi siswa/i SMAN 1 Tarakan yang berniat mengikuti perlombaan ini, silahkan menghubungi Bapak Ade Kuswara, S. Pd. untuk mendapatkan format/formulir pendaftaran perlombaan tersebut .

 

Adapun Syarat Umum Peserta: 
  1. Peserta warga negara Indonesia.
  2. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan ejaan yang disempurnakan.
  3. Naskah harus karya asli (sebagian atau seluruhnya) bukan terjemahan atau saduran.
  4. Dibuktikan dengan pernyataan surat pernyataan bertanda tangan diatas materai (formulir terlampir).
  5. Naskah BELUM PERNAH dipublikasikan di media cetak, elektronik dan online dan tidak sedang diikutsertakan sayembara lain.
  6. Tema bebas, tapi sesuai dengan majalah femina.
  7. Peserta hanya boleh mengirim maksimal 2 naskah terbaiknya.
  8. Hak untuk menyiarkannya di media online ada pada PT. Gaya Favorit Press.
  9. Redaksi berhak merubah judul dan menyunting, tanpa mengubah isi.
  10. Naskah yang tidak menang tapi memenuhi syarat, akan dimuat di majalah femina. Penulis akan mendapat honor sesuai dengan standar femina.
  11. Keputusan juri mengikat, tidak dapat diganggu gugat, dan tidak ada surat-menyurat.
  12. Lomba ini tertutup untuk karyawan femina group.
  13. Naskah dikirim ke redaksi femina Jl. HR. Rasuna Said Kav B Blok 32 - 33, Kuningan, Jakarta Selatan, 12910.

Syarat Khusus : 
  1. Diketik dengan komputer di atas kertas HVS kuarto dengan jarak dua spasi, font arial dengan ukuran 12.
  2. Panjang naskah antara 40 - 50 halaman.
  3. Dijilid dan dikirim sebanyak 2 (dua) rangkap, disertai 1 (satu) CD berisi naskah.
  4. Naskah dilampiri formulir asli, fotokopi KTP, surat pernyataan bermaterai, dan sinopsis cerita.
  5. Pada amplop kiri atas ditulis: Sayembara Mengarang Cerber Femina 2013.
  6. Naskah ditunggu selambat-lambatnya 31 Januari 2013.
  7. Pemenang akan diumumkan di majalah femina terbit akhir Mei 2013.

HADIAH PEMENANG :
  • Juara I   : 15.000.000,-
  • Juara II  : 9.000.000,-
  • Juara III : 7.000.000,-
Demikian sekilas info tentang Lomba Menulis Cerber Terbaru Januari 2013 dari Majalah Femina, semoga bermanfaat buat sobat semua. hadirkan jiwa kompetisi dan keluarkan potensimu untuk ikut serta dalam lomba menulis cerber ini. Besar harapan kita bersama, akan hadir para penulis cerber berkualitas internasional dari negeri kita tercinta... Go Contest...

Prediksi Soal UN Bahasa Indonesia Tahun 2013

Prediksi Soal UN Bahasa Indonesia untuk jenjang SMA dan pembahasannya ini saya dapatkan dari blognya Pak Anang. Beliau adalah seorang guru matematika di sebuah sekolah menengah atas di Jawa. Di blognya telah banyak pembahasan mengenai prediksi UN 2013 dan pembahasannya, mulai dari Pembahasan untuk Prediksi SOAL UN SMP juga untuk semua mata pelajaran SMA. Bagi adik-adik yang ingin langsung menuju ke blognya, silakan langsung ke :  http://pak-anang.blogspot.com
Prediksi Soal UN Bahasa Indonesia SMA 2013 dan Pembahasannya
Baiklah, untuk memudahkan download Prediksi UN Bahasa Indonesia SMA 2013 beserta dengan pembahasannya, saya telah meng-copy paste ebook yang berisi latihan-latihan ujian nasional untuk siswa SMA. Saya yakin dengan belajar lebih banyak mengenai soal-soal ujian nasional nantinya akan mempermudah adik-adik dalam menjawab soal yang diujikan. Jangan lupa, jumlah paket yang dipersiapkan oleh pemerintah dalam pelaksanaan Ujian Nasional 2013 ini adalah 20 paket. So, itu artinya setiap siswa akan memiliki paket soal dan butir-butir soal yang berbeda dengan teman lainnya di dalam kelas. Hadeh ... Ndak bisa nyontek dong. Haha ...
Ini dia link-link yang bisa kalian klik untuk mendapatkan prediksi UN Bahasa Indonesia SMA/MA. Langsung saja klik pada linknya, kemudian pilih SAVE.
Oke, demikianlah apa yang dapat saya sajikan. Jangan lupa untuk terus berdoa sambil berusaha, semoga semuanya dilancarkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, hingga adik-adik dapat lulus dalam UN 2013 ini dengan hasil yang memuaskan. Jika sudah lulus nanti, jangan lupa untuk menuliskan kesan dan pesan kamu di sini ya. Salam hangat selalu.

MENENTUKAN UNSUR DAN ISI PUISI


A. Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi
Unsur-unsur instrinsik puisi meliputi tema, amanat, setting atau latar, nada dan suasana, point of view (pusat pengisahan), majas, sajak,rima, dan pesan. Unsur ekstrinsik sebuah puisi meliputi unsur-unsur dari luar yang mempengaruhi isi karya sastra, seperti unsur psikologi, sosial, agama, sejarah, filsafat, ideology, maupun politik.
Rima adalah pola persajakan atau perulangan bunyi dalam tiap akhir larik puisi. Jenis-jenis rima secara umum adalah:
1.      Rima Rangkai      : a-a-a-a
2.      Rima Kembar      : a-a-b-b
3.      Rima Silang         : a-b-a-b
4.      Rima Peluk          : a-b-b-a
5.      Rima Patah          : a-b-a-a, a-a-b-a, a-a-a-b
6.      Rima Bebas         : a-b-c-d
Majas merupakan gaya bahasa yang sering digunakan dalam membangun sebuah puisi. Berikut ini merupakan macam-macam majas yang sering digunakan dalam puisi.
  1. Hiperbola merupakan haya bahasa yang mengandung makna berlebih-lebihan atau mebesar-besarkan sesuatu. Hal ini betujuan untuk member penekanan pada suatu pernyataan atau situasi, memperhebat, atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
  2. Personifikasi atau penginsanan merupakan gaya bahasa yang menggunakan sifat-sifat insani untuk benda atau barang yang tidak bernyawa.
  3. Perumpamaan merupakan perbandingan dua hal yang sebenarnya berlainan, tetapi sengaja dianggap sama. Perbandingan ini secara eksplisif menggunakan kata seperti, bagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.
  4. Metonimia merupakan gaya bahasa menggunakan nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan segala sesuatu sebagai pengganti.
  5. Litotes adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya, dengan tujuan untuk merendahkan diri.
  6. Metafora adalah perbandingan yang implisit, tanpa kata pembanding seperti, atau bagai diantara dua hal yang berbeda.
  7. Pleonasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata mubazir.
  8. Ironi adalah bahasa yang berupa sindiran halus berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya.
B.       Mengungkapkan Isi atau Makna Puisi
Memahami puisi tentu sangat berbeda dengan memahami prosa. Dalam mengapresiasi isi puisi Anda perlu memahami beberapa unsur. Unsur-unsur yang perlu Anda pahami yaitu makna, tema, dan pesan dalam puisi. Unsur-unsur ini dapat Anda pahami seperti uaraian berikut.
1.    Arti atau Makna Puisi
Makna atau isi puisi dapat dipahami dengan baik jika Anda mengerti akta-kata yang terkandung dalam puisi. Anda harus menafsirkan arti setiap kata dalam puisi. Kata-kata dalam puisi sering bermakna konotasi. Berikut ini beberapa langkah untuk memahami makna puisi.
a.    Menemukan kata kunci dalam setiap baris atau larik karena kata-kata tersebut merupakan inti baris tersebut.
Contoh:
Di Bukit
Karya : Mansur Samin
Berdiri di puncak karang tinggi.
menatap huma yang sudah runtuh
suasana tambah sukar kiranya kini
hidupmanusia telah pasrah pada haluan waktu.
Suling nelayan dari muara sana
makin asing membangkitkan kenangan lama
Jaring, pukat, dan gudang tinggal berbeda
pasar dan kesibukan telah berpindah ke muara utara
kini dan hari silam nasibmulah itu, desaku
hidup tak henti sengketa, selalu perang saudara.

Kata-kata atau pernyataan kunci dalam setiap sebagai berikut.
1)      Bait ke-1:
menatapi huma yang sudah runtuh = memandang lading yang gersang
suasana tambah sukar kiranya kini = hidup semakin susah
2)      Bait ke-2:
suling nelayan dari muara sana = para nelayan mencari ikan di laut
makin asing membangkit kenangan lama = mengingat kenangan lama
3)      Bait ke-3:
pasar dan kesibukan telah berpindah ke muara laut = kesibukan pasar ikan telah berubah sepi kini dan hari silam nasibmulah itu, desaku = suasana masa lalu tinggal
kenangan hidup tak henti sengketa, selalu perang saudara = hidup penuh persaingan dan perselisihan

b.    Menguraikan bait puisi ke dalam bentuk prosa atau paraprase.
Contoh:
Di Bukit
(Aku) Berdiri di puncak karang tinggi.
(Aku) menatap huma yang sudah runtuh (gersang)
(Saat itu) suasana (kehidupan) (ber)tambah sukar kiranya kini
(Ke)hidup(an) manusia telah (di)pasrah(kan) pada haluan (perjalanan) waktu.
(Tiba-tiba terdengar) Suling nelayan dari muara sana
(Suara itu se)makin asing (sehingga) membangkitkan kenangan lama
Jaring, pukat, dan gudang (sekarang) tinggal berbeda
(Suasana) pasar (ikan) dan kesibukan (pedangang) telah berpindah ke muara utara
kini dan hari silam nasibmulah (keadaannnya telah berubah) itu, (itulah keadaan) desaku (saat ini)
(Ke)hidup(an desa) tak henti (dari per)sengketa(an), selalu (terjadi) perang saudara.

c.         Menafsirkan makna kata
Contoh:
Kata sulit dalam puisi tersebut sebagai berikut.
1)   Bait ke-1 adalah huma yang sudah runtuh = padang yang telah gersang (tidak ada tumbuhan lagi). Kata haluan waktu = menunggu waktu.
2)   Bait ke-2 makin asing = biasa terdengar.
3)   Bait ke-3 hari silam =waktu yang lalu, perang saudara =saling berselisih.

d.      Mengaitkan isi puisi dengan kehidupan nyata.
Contoh:
Puisi tersebut menceritakan perubahan kehidupan desa sebagai desa nelayan yang dahulu kehidupannya aman, tenteram, dan kehidupan pasar ikan yang ramai. Karena kesuliatan hidup dan kemajuan zaman, suasana kehidupan desa nelanya tersebut berubah total. Persaingan hidup semakin keras. Bahkan, sering terjadi perselisihan karena mempertahankan hidup.

2.        Tema Puisi
Pada dasarnya tema atau topik puisi merupakan pokok permasalahan dalam puisi. Tema merupakan wujud permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Tema puisi ada bermacam-macam. Misalnya, tema keagamaan, kenegaraan,kehidupan alam, lingkungan hidup, kemanusiaan, kisah kehidupan manusia, perjuangan, atau kritik social.
Tema puisi bersifat khusus, berorientasi pada penyair, objektif atau semua pembaca harus mempunyai penafsiran yang sama, dan lugas atau tidak bermakna kias. Dengan demikian, pembaca puisi pun perlu memahami latar belakang penyair agar tidak salah menafsirkan tema puisi.
Contoh:
Tema puisi “Di Bukit” adalah keadaan dan suasana kehidupan desa yang sudah berubah, yaitu gersang, tidak rukun, dan hidup menjadi sulit.

3.        Pesan Puisi
Pesan atau amanat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca, amanat tidak dapat lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair. Pembaca akan menemukan pesan atau amanat setelah membaca puisi.
Contoh:
Amanat dalam puisi “Di Bukit” adalah orang desa yang tidak mempedulikan orang lain dan tidak rukun untuk mempertahankan hidup yang semakin sulit.
Anda perlu tahu, ada beberapa jenis puisi baru yang harus diketahui. Menurut isinya, puisi baru dibedakan menjadi tujuh jenis.
1.      Balada
Balada merupakan puisi yang berisi kisah atau cerita.
2.        Himne
Himne merupakan puisi yang berisi pujian untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3.        Ode
Ode merupakan puisi yang berisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4.        Epigram
Epigram merupakan puisi yang berisi tuntutan atau ajaran hidup.
5.        Romance
Romance merupakan puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
6.        Elegi
Elegi merupakan puisi yang berisi ratapan tangis atau kesedihan.
7.        Satire
Satire merupakan puisi yang berisi sindiran atau kritikan.

4.      Parafrase Puisi
Yang dimaksud parafrase adalah mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain (prosa). Hal itu berarti bahwa puisi yang tunduk pada aturan-aturan puisi diubah menjadi prosa yang tunduk pada aturan-aturan prosa tanpa mengubah isi puisi tersebut. Lebih mudahnya parafrase puisi adalah memprosakan puisi. Perlu diketahui bahwa parafrase merupakan metode memahami puisi, bukan metode membuat karya sastra. Dengan demikian, memparafrasekan puisi tetap dalam kerangka upaya memahami puisi. Ada dua metode parafrase puisi, yaitu   
  • Parafrase terikat, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami. Seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrase tersebut. 
  • Parafrase bebas, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan. Setelah kita membaca puisi tersebut kita menafsirkan secara keseluruhan, kemudian menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.

Contoh:
Perhatikan puisi Chairil Anwar berikut ini
HAMPA :kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

Dengan teknik parafrase, puisi ini kita tambah beberapa kata agar lebih mudah dipahami.
Bentuk parafrase puisi :
HAMPA :kepada Sri
(keadaan amat) Sepi di luar (sana).
(Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak.
Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana).
(pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku),
Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya dariku)
Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi).(menanti dalam) Sepi.
(di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi mencekik (malah)
Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku)
Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik (sorak)
Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus (saja) ada. Dan (aku masih tetap) menanti.


Teknik parafrase ini hanya diperlukan bagi puisi-puisi yang sangat minim kata-katanya. Bila suatu puisi telah tersusun kata-kata yang mudah dipahami, maka tidak diperlukan lagi membuat parafrase.

MENANGGAPI ISI BERITA


 aktivitas membaca untuk menanggapi suatu bahan bacaan

Kita dapat memperoleh berbagai macam informasi dan pengetahuan dari membaca berita.informasi tersebut dapat menambah wawasan. Oleh karena itu, kita pelu memahami prinsip-prinsip berita dalam arti ini adalah menyimak berita dengan baik. Adapun tahapan-tahapan menyimak informasi (berita) adalah:
  1. Mendengar
  2.  Memahami
  3. Menginterpretasi
  4. Mengevaluasi
  5. Menanggapi
Pokok-pokok isi suatu berita menyangkut hal berikut:
  1. Tema atau nama peristiwa yang terdapat di dalam berita tersebut.
  2. Orang atau pelaku yang mengalami atau berperan dalam berita tersebut.
  3. Waktu yang berkaitan dengan saat terjadinya peristiwa dalam berita tersebut.
  4. Tempat terjadinya peristiwa dalam berita tersebut.
  5.  Penyebab terjadinya peristiwa dalam berita tersebut
  6. Urutan terjadinya peristiwa dalam berita tersebut.
Setelah menentukan pokok-pokok isi berita, Anda dapat menanggapi isi berita yang Anda dengarkan. Tanggapan adalah sambutan terhadap hal, peristiwa, masalah, ucapan, pendapat, atau gagasan yang berupa kritik, komentar atau yang lain. Tanggapan dapat berupa pernyataan setuju, tidak setuju, suka, tidak suka, atau menambahkan pendapat. Tanggapan yang dikeluarkan harus bersifat objektif dan disertai dengan alasan yang logis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengemukakan tanggapan. Cara mengemukakan tanggapan adalah sebagai berikut:
a.       Tanggapan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan
b.      Tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah
c.       Tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain
d.      Tanggapan disampaikan dengan kata atau kalimat yang tepat
e.       Tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan
 
A.    Pokok-Pokok Isi Berita (5W + 1H)
Berita yang baik harus dapat menjelaskan beberapa hal berikut ini:
  • Dapat menjelaskan peristiwa atau kejadian apa yang terjadi
  •  Dapat menjelaskan penyebab atau alasan peristiwa atau kejadian tersebut terjadi
  •  Dapat menjelaskan pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut
  • Dapat menjelaskan tempat terjadinya peristiwa atau kejadian tersebut
  • Dapat menjelaskan waktu atau saat terjadinya peristiwa atau kejadian tersebut
  • Dapat menjelaskan bagaimana peristiwa atau kejadian tersebut terjadi
B.     Jenis Kalimat (Berita, Tanya, Perintah)
Berdasarkan isinya, kalimat dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain: Kalimat berita adalah kalimat yang menginformasikan suatu hal. Kalimat berita diakhiri tkamu titik. Fia memberikan hadiah kepada Hafshah. Kalimat tanya adalah kalimat yang menanyakan suatu hal. Kalimat tanya diakhiri kata tanya. Siapa yang memberikan hadiah? Kalimat perintah adalah kalimat yang memerintahkan, menginstruksikan, meminta suatu hal. Kalimat tanya diakhiri tanda seru. Fia, tolong berikan hadiah ini kepada Hafshah!
Tanggapan adalah ulasan atau tanggapan atas berita, pidato, dsb untuk menerangkan atau menjelaskan (KBBI, 1999: 515). Tanggapan juga dimaknai sebagai Written or spoken statement wich gives an opinion on or explains something/ somebody. (Oxford, 2005: 119) yaitu bentuk pernyataan lisan atau tulisan untuk memberikan pendapat atau penjelasan tentang sesuatu/ seseorang.
Menanggapi berarti memberi pendapat atau komentar terhadap uatu hal. Pendapat tersebut dapat berisi penyataan dukungan atau persetujuan, atau pernyataan negative berupa sanggahan dan kritikan. Hal yang paling penting bahwa tanggapan yang diajukan atau yang diberikan haruslah sesuai dengan topic.
Jadi, dari pengertian di atas kita dapat mengetahui bahwa fungsi tanggapan adalah untuk menerangkan atau menjelaskan.

C.    Ciri-Ciri Tanggapan (Secara Umum)
  1. Merupakan pernyataan
  2. Berbentuk lisan atau tulisan
  3. Bertujuan untuk menanggapi atau menjelaskan atas suatu hal yang sebelumnya disampaikan/ dilakukan pihak lain.
D.    Indikator Tanggapan yang Baik
  • Sesuai dengan topik yang dibahas
  • Bersifat objektif, logis
  •  Mengandung saran, solusi, atau penyelesaian terhadap topik yang dibahas.
  • Tanggapan disampaikan dengan bahasa dan sikap (jika tanggapannya berbentuk lisan) yang santun
  • Tanggapan yang disampaikan dengan menyertakan alasan yang relevan dan seperlunya
  • Tanggapan yang disampaikan tidak berlebihan
  • Tanggapan yang disampaikan tidak bertujuan merendahkan atau memojokkan pihak lain
Contoh:
Teks Berita
Pendengar yang budiman, berikut kami sampaikan berita aktual pagi ini.
Sebagai reaksi atas kenaikan harga bahan bakar minyak, hari ini di Medan, para pengemudi angkot (angkutan kota) melakukan aksi mogok. Sejak pagi, para pengemudi angkot memenuhi ruas jalan. Mereka melakukan aksi mogok di sejumlah ruas jalan, mereka melakukan aksi mogok total sebagai upaya mengingatkan pemerintah kota agar menaikkan tariff angkot akibat kenaikan harga minyak per 1 Oktober lalu.
(Radio Elshinta, Senin, 3 Oktober 2005, Pukul 07.50 WIB)

Topik Berita     : para pengemudi angkot (angkutan kota) melakukan aksi mogok
Jadi tanggapannya dapat berupa pernyataan Pemerintah seharusnya memberikan kebijakan yang adil bagi semua pihak.

Contoh:
Non Berita
Kurangnya kesadaran para remaja dalam mencintai lingkungan dapat dilihat dari sikap apatis mereka. Dimana-mana kita lihat coretan-coretan yang mereka torehkan di tembok-tembok pagar, dinding rumah, dinding sekolah, jembatan, papan nama, bahkan bamboo jalan raya. Selain itu, mereka kurang peduli dalam menciptakan lingkungan bebas dari sampah, padahal mereka sudah dihimbau dan diberikan penyuluhan, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal mereka.

Topik   : Kesadaran remaja dalam mencintai lingkungan sangat kurang
Jadi, tanggapannya dapat berupa Hendaknya kita tetap berupaya untuk mengajak, membimbing, dan menumbuhkan kesadaran para remaja untuk menghargai lingkungan (berupa penyelesaian masalah)