BERITA
Sumber Berita In The Wordl
Berita adalah laporan tentang satu kejadian yang terbaru (ibid).
Kedua pengertian ini menimbulkan pendapat bahwa tidak semua yang
tertulis dalam surat kabar atau majalah bisa disebut sebagai berita.
Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut berita. Yang disebut berita
adalah laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan perkataan lain, sebuah
peristiwa tidak akan pernah menjadi berita bila peristiwa tersebut tidak
dilaporkan.
NILAI-NILAI BERITA
Nilai Berita (Value News)
Tidak semua laporan tentang kejadian pantas dilaporkan kepada khalayak.
Pertengkaran antara suami-istri orang kebanyakan tidak perlu dilaporkan
kepada khalayak. Pekerjaan seorang dosen membimbing mahasiswa juga tidak
perlu dilaporkan kepada khalayak. Mengapa? Di samping merupakan
peristiwa rutin, kedua peristiwa tersebut juga tidak memiliki nilai
berita. Lalu, apa kriteria peristiwa yang patut dilaporkan kepada khalayak?
Kriterianya hanya satu, yaitu peristiwa yang memiliki nilai berita.
Nilai berita sendiri, menurut Julian Harriss, Kelly Leiter dan Stanley
Johnson, mengandung delapan unsur, yaitu: konflik, kemajuan, penting,
dekat, aktual, unik, manusiawi, dan berpengaruh (Harriss, Leiter dan
Johnson 1981:29-33). Artinya, sebelum seseorang melaporkan sebuah
peristiwa, ia perlu mengkonfirmasikannya dengan kriteria-kriteria
tersebut. Secara teoretisnya adalah sebagai berikut:
- Konflik
Informasi yang menggambarkan pertentangan antar manusia, bangsa dan
negara perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu khalayak mudah
untuk mengambil sikap.
- Kemajuan
Informasi tentang kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi senantiasa
perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan demikian, khalayak mengetahui
kemajuan peradapan menusia. Penting Informasi yang penting bagi khalayak
dalam rangka menjalani kehidupan mereka sehari-hari perlu segera
dilaporkan kepada khalayak.
- Dekat
Informasi yang memiliki kedekatan emosi dan jarak geografis dengan
khalayak perlu segera dilaporkan. Makin dekat satu lokasi peristiwa
dengan tempat khalayak, informasinya akan makin disukai khalayak.
- Aktual
Informasi tentang peristiwa yang unik, yang jarang terjadi perlu segera
dilaporkan kepada khalayak. Banyak sekali peristiwa yang unik, misalnya
mobil bermain sepak bola, perkawanan manusia dengan gorila, dan
sebagainya.
- Manusiawi
Informasi yang bisa menyentuh emosi khalayak, seperti yang bisa membuat
menangis, terharu, tertawa, dan sebagainya, perlu dilaporkan kepada
khalayak. Dengan begitu, khalayak akan bisa meningkatkan taraf
kemanusiaannya.
- Berpengaruh
Informasi mengenai peristiwa yang berpengaruh terhadap kehidupan orang
banyak perlu dilaporkan kepada khalayak. Misalnya informasi tentang
operasi pasar Bulog, informasi tentang banjir, dan sebagainya. Jumlah
unsur nilai berita yang harus dipenuhi setiap peristiwa sebelum
dijadikan berita berbeda pada setiap penerbitan pers. Ada surat kabar yang menetapkan hanya lima unsur nilai berita. Tetapi, ada juga yang enam unsur. Yang jelas, makin banyak sebuah peritiwa memiliki unsur nilai berita, makin besar kemungkinan beritanya disiarkan oleh penerbitan pers.
dijadikan berita berbeda pada setiap penerbitan pers. Ada surat kabar yang menetapkan hanya lima unsur nilai berita. Tetapi, ada juga yang enam unsur. Yang jelas, makin banyak sebuah peritiwa memiliki unsur nilai berita, makin besar kemungkinan beritanya disiarkan oleh penerbitan pers.
UNSUR BERITA 5w+1h
Di dalam membuat sebuah berita ada unsur-unsur yang perlu di parhatikan yaitu 5W + 1H. Unsur ini adalah untuk mengetahui dengan tepat apa yang akan disiarkan atau disampaikan dalam bentuk berita.
Unsur Pembentuk Berita (5W + 1 H)
Itulah rumus yang sering dugunakan oleh para jurnalis. baiklah kita akan bahas satu persatu dengan ringkas berikut ini :
1. W1 = What
Ini adalah untuk menanyakan tentang apa yang akan kita tulis, tema apa yang akan diangkat dalam berita, atau hal apa yang akan dibahas dalam berita tersebut.
Ini adalah untuk menanyakan tentang apa yang akan kita tulis, tema apa yang akan diangkat dalam berita, atau hal apa yang akan dibahas dalam berita tersebut.
2. W2 = Who
Adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di WHAT. unsur siapa selalu menarik perhatian pembaca, apalagi manusia yang menjadi objek berita itu adalah seorang yang aktif di bidangnya. Unsur SIAPA ini harus dijelaskan dengan menunjukkan cirri-cirinya seperti nama, umur, pekerjaan, alamat serta atribut lainnya berupa gelar (bangsawan, suku, pendidikan) pangkat/jabatan.
Adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di WHAT. unsur siapa selalu menarik perhatian pembaca, apalagi manusia yang menjadi objek berita itu adalah seorang yang aktif di bidangnya. Unsur SIAPA ini harus dijelaskan dengan menunjukkan cirri-cirinya seperti nama, umur, pekerjaan, alamat serta atribut lainnya berupa gelar (bangsawan, suku, pendidikan) pangkat/jabatan.
3. W3 = When
Unsur ini adalah menanyakan kapan peristiwa itu terjadi. jadi dalam sebuah berita tentunya akan menyebutkan kapan waktu peristiwa itu terjadi. misal “peristiwa pengeroyokan seorang mahasiswa itu terjadi pada hari kamis siang sekitar pukul 13.00 waktu setempat”
Unsur ini adalah menanyakan kapan peristiwa itu terjadi. jadi dalam sebuah berita tentunya akan menyebutkan kapan waktu peristiwa itu terjadi. misal “peristiwa pengeroyokan seorang mahasiswa itu terjadi pada hari kamis siang sekitar pukul 13.00 waktu setempat”
4. W4 = Where
Unsur ini menanyakan lokasi kejadian peristiwa (dimana) atau tempat berlangsungnya peristiwa tersebut. contohnya “aksi pengeroyokan tersebut berlangsung tidak jauh dari kampus korban”
Unsur ini menanyakan lokasi kejadian peristiwa (dimana) atau tempat berlangsungnya peristiwa tersebut. contohnya “aksi pengeroyokan tersebut berlangsung tidak jauh dari kampus korban”
5. W5 = Why
Why atau kenapa peristiwa itu terjadi. ini menanyakan alasan mengapa peristiwa itu bisa terjadi. disini penulis di tuntut untuk menguraikan penyebab terjadinya peristiwa. contoh “menurut pengakuan pelaku, korban dikeroyok karena telah menghina pelaku dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan kepada pelaku”
Why atau kenapa peristiwa itu terjadi. ini menanyakan alasan mengapa peristiwa itu bisa terjadi. disini penulis di tuntut untuk menguraikan penyebab terjadinya peristiwa. contoh “menurut pengakuan pelaku, korban dikeroyok karena telah menghina pelaku dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan kepada pelaku”
6. H = How
pertanyaan How / bagaimana ini menggambarkan suasana dan proses peristiwa terjadi.Semua unsur diatas sangat perlu di perhatikan dalam menulis sebuah berita. Boleh dikata berita tanpa unsur diatas bagai sayur tanpa garam.
pertanyaan How / bagaimana ini menggambarkan suasana dan proses peristiwa terjadi.Semua unsur diatas sangat perlu di perhatikan dalam menulis sebuah berita. Boleh dikata berita tanpa unsur diatas bagai sayur tanpa garam.
JENIS-JENIS BERITA
Sumber Berita Media Via On Line
Sumber Berita Tertulis (Majalah, Koran Harian, dll)
Sumber Berita Televisi
Kalau kita sepakat bahwa yang menjadi bahan dasar berita adalah realitas sosial dalam bentuk peristiwa, maka jelas peristiwa itu bermacam-macam. Da peristiwa orang berseminar. Ada pula peristiwa pembunuhan. Bahkan ada peristiwa pembatalan SIUPP. Untuk memudahkan penggolongan jenis-jenis berita berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia, Maryono Basuki membagi berita berdasarkan: (1) sifat kejadian; (2) masalah yang dicakup; (3) lingkup pemberitaan; dan (4) sifat pemberitaan (Basuki 1983:5). Berdasarkan sifat kejadian.
Terdapat empat jenis berita, yaitu:
- Berita yang sudah diduga akan terjadi.
Misalnya: wawancara seorang wartawan dengan Goenawan Mohamad yang tampil dalam sebuah seminar. - Berita tentang peristiwa yang terjadi mendadak sontak.
Misalnya: peristiwa kebakaran kantor sentral telepon. - Berita tentang peristiwa yang direncanakan akan terjadi.
Misalnya: peristiwa peringatan Hari Lingkungan Hidup setiap 5 Juni. - Berita tentang gabungan peristiwa terduga dan tidak terduga.
Misalnya: peristiwa percobaan pembunuhan kepala negara pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
- Berdasarkan lingkup pemberitaan. Lingkup pemberitaan, biasanya, dibagi menjadi empat bagian, yaitu lokal, regional, nasional, dan internasional. Sebuah berita disebut berlingkup lokal kalau peristiwa yang dilaporkannya terjadi di sebuah kabupaten dan akibatnya hanya dirasakan di daerah itu, atau paling-paling di kabupaten lain dalam propinsi yang sama. Sebuah berita disebut berlingkup nasional kalau pelaporan peristiwa yang terjadi di satu negara dapat dirasakan di negara lain.
- Berdasarkan sifat pemberitaan. Sifat berita bisa dilihat dari isinya. Ada isi berita yang memberitahu, mendidik, menghibur, memberikan contoh, mempengaruhi, dan sebagainya. Bisa saya sebuah berita mempunyai sifat lebih dari satu. Tetapi, sifat berita yang terutama adalah memberitahu.
UNSUR-UNSUR BERITA
Secara umum, unsur-unsur berita yang selalu ada pada sebuah berita
adalah: headline, deadline, lead, dan body (Basuki 1983:22-25).
- Headline.
Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia
berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa
yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan
teknik grafika.
- Deadline.
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal
kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian
dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian
dan inisial media.
- Lead.
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama
sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah
berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia
merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara
singkat.
- Body.
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan
bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan
perkembangan berita.
STRUKTUR BERITA
Struktur berita sangat ditentukan oleh format berita yang akan ditulis.
Struktur berita langsung berbeda dengan berita ringan dan berita kisah.
Tetapi, untuk berita langsung, menurut Bruce D. Itule dan Douglas A.
Anderson, struktur yang lazim hanya satu, yaitu piramida terbalik (Itule
dan Anderson 1987: 62-63). Bila diskemakan, struktur ini menjadi:
Lead menunjukkan bagian permulaan berita yang paling penting. Sedangkan piramida terbalik menunjukkan begian yang penting dari sebuah berita pada bagian awal dan makin ke bawah makin kurang penting. Dengan perkataan lain, seiring dengan menyempitkan piramida terbalik, berkurang pula arti penting beritanya. Struktur seperti ini, di samping memudahkan mengenali inti berita, juga memudahkan pemotongan bagian yang tidak mungkin termuat. Sedangkan untuk struktur berita ringan, kemungkinannya ada dua, yaitu:
(Sumber: Ditjen Pendidikan Tinggi Dep P dan K, 1978: 148)
Struktur (1) memperlihatkan bahwa semua bagian berita sama
pentingnya. Struktur ini sering menyertakan sub judul pada bagian body.
Struktur(1) juga cocok untuk menyajikan berita secara kronologis. Sedangkan struktur (2) memperlihatkan body, yang semakin ke bawah semakin berkurang bobotnya.
Struktur-struktur berita di atas bisa dipandang sebagai kerangka
berita, yang akan diisi dengan fakta. Dalam mengisi kerangka berita,
satu hal yang perlu diperhatikan adalah keterkaitan ide yang dikandung
satu alinea dengan ide yang dikandung alinea berikutnya. Kalau
keterkaitan itu tidak ada, maka ceritanya akan tersendat-sendat, tidak mengalir. Pengalaman menunjukkan hanya berita yang terasa mengalir saja yang disenangi oleh khalayak.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar