Guru Honor - Guru Pejuang
Pantaskah aku disebut guru ?
Dipanggil bapak/ibu oleh adik-adikku
Lima tahun lalu masih hijau
Hari ini menjumpaiku
“ Ini bapak/ibu kan ? “ sebuah tanya tak terjawab
“ Iya, ini bapak/ibu…! Kakak yang kau panggil bapak/bu “
Mereka tahu sedang apa aku disisni
Cita-cita membuat aku begini
Jadi orang bijak tinggal mimpi
Mimpi yang tak pernah terbeli
Guru sukarela...
GURU PEJUANG BANGSA
Di depan kelas kau berusaha tersenyum manis
Namun, di dalam hati kau menangis.
Aku tak punya apa-apa anakku
Selain buku dan sedikit ilmu
Jika kalian libur dan datang ke rumahku,
jangan takut anakku.
Genteng yang bocor itu
Gelas yang tak berisi air itu
Piring yang tak berisi nasi
Kalian akan bercerita tentang aku
Tentang potret kehidupanku sebagai guru.
Dipanggil bapak/ibu oleh adik-adikku
Lima tahun lalu masih hijau
Hari ini menjumpaiku
“ Ini bapak/ibu kan ? “ sebuah tanya tak terjawab
“ Iya, ini bapak/ibu…! Kakak yang kau panggil bapak/bu “
Mereka tahu sedang apa aku disisni
Cita-cita membuat aku begini
Jadi orang bijak tinggal mimpi
Mimpi yang tak pernah terbeli
Guru sukarela...
GURU PEJUANG BANGSA
Di depan kelas kau berusaha tersenyum manis
Namun, di dalam hati kau menangis.
Aku tak punya apa-apa anakku
Selain buku dan sedikit ilmu
Jika kalian libur dan datang ke rumahku,
jangan takut anakku.
Genteng yang bocor itu
Gelas yang tak berisi air itu
Piring yang tak berisi nasi
Kalian akan bercerita tentang aku
Tentang potret kehidupanku sebagai guru.
Ini adalah catatan kecil kisah dari hidup dan pengalamanku.
Menjadi guru itu merupakan suatu pekerjaan yang sangat baik, maka
jadilah guru dengan cara yang baik pula karena menjadi guru tak
semata-mata mencari harta. Guru harus giat dan slalu berusaha untuk
mencetak generasi muda penurus bangsa. Guru itu tak kalah penting dari
pada keluarga karena guru harus mengajarkan dan mengarahkan untuk hidup
yang lebih berharga serta berguna.
Seorang guru yang tepat dapat
mencetak Ratusan tentara, Ribuan pengusaha dan Jutaan orang yang nampak
di layar kaca, Kecuali Narapidana. Tetapi jika semua selalu dianggap
baik-baik saja hanya dengan harta.
* Tentu itu jalan yang salah, yang tak sejalan dengan ranah-ranah syari`ah
* Mengajar menjadi tidak ramah
* Mendidik menjadi tidak istiqomah
* Uangnya pun akan menjadi tidak berkah
Sebelum
ia berubah, itu takan berubah, walau di manapun ia melangkah dan
akhirnya walah-walah. . .Ia abaikan Amanah di setiap arah. Itu semua
akibat jalan mulanya yang salah dalam menjadi pencetak kader-kader
pemimpin ummah. Tak sadarkah kau dengan semua tingkah yang membuat
dosamu berlimpah. . . . . ????.
Kupersembahkan puisi ini
untukmu wahai para guru bangsa Indonesia. Semangat terus pantang mundur
walaupun yang kau rasa itu pahit.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar