Walija
mengatakan bahwa daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar buku
atau sumber acuan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan
dalam penyusunan karangan. Unsur-unsur pada daftar pustaka hampir sama
dengan catatan kaki. Perbedaannya hanya pada daftar pustaka tiada nomor
halaman sedangkan pada catatan kaki ada nomor halaman. Daftar pustaka
berada di paling belakang dari tulisan kita.
Unsur-unsur pokok daftar pustaka adalah sebagai berikut:
A. Buku sebagai Bahan Referensi
- Nama pengarang, diurutkan berdasarkan huruf abjad (alfabetis). Jika nama pengarang lebih dari dua penggal nama terakhir didahulukan atau dibalik.
- Tahun terbit buku, didahulukan tahun yang lebih awal jika buku dikarang oleh penulis yang sama.
- Judul buku, dimiringkan tulisannya atau digaris bawahi.
- Data publikasi, penerbit, dan tempat terbit.
- DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua dan menempati posisi paling atas pada halaman yang terpisah.
B. Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal
Nama
penulis di tulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti oleh tahun,
judul karya (dicetak miring) dengan diberikan keterangan dalam kurung
(Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda
kurung.
Contoh:
- Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).
C. Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi
Nama
pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail
pengirim), diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak
miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat
e-mail yang dikirim).
Misalnya :
- Davis, A. (a.davis @uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tolls. Email kepada Alison Hunter (huntera @usq.edu.au).
- Mulya, Hamdani. (mulyahamdani @yahoo.com). 15 Oktober 2009. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Email kepada Redaktur Majalah Santunan Jadid (redaksisantunan @gmail.com).
D. Cara penulisan Daftar Pustaka
Berisi Daftar Pustaka yang dipakai dalam pembahasan Skripsi. Daftar pustaka harus disusun menurut abjad nama keluarga pengarang.
Halaman ini berisi daftar pustaka yang digunakan dan dirujuk didalam
tulisan isi Skripsi. Walaupun digunakan tetapi jika tidak dirujuk tidak
boleh ditulis disini. Disamping itu referensi yang sifatnya umum atau
hanya melengkapi tidak perlu dicantumkan disini. Contoh buku yang tidak
perlu dicantumkan dalam daftar pustaka adalah Buku Petunjuk Penulisan
Skripsi yang anda baca saat ini, kamus, buku petunjuk bahasa komputer
atau periferal tertentu.
Mahasiswa diharuskan mengikuti aturan tata cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
- Daftar Pustaka ditulis pada halaman belakang sebelum lampiran. Tulis judul 'DAFTAR PUSTAKA'.
- Tulis semua butir publikasi dengan urutan abjad nama pengarang dan tahun. Jika terdapat nama pengarang dan tahun yang sama, maka setelah angka tahun beri akhiran a, b, c, dst. Publikasi tanpa nama pengarang ditulis diawal dan diurut berdasarkan tahun dan urutan abjad judul. Rincian referensi dapat diperoleh dari halaman judul atau halaman kulit dalam suatu buku. Jika itu merupakan majalah maka nama majalah dan volume bisa dilihat di halaman judul. Sedangkan nama pengarang dan judul artikel bisa dilihat di halaman awal artikel.
Pencantuman sebuah buku dalam daftar pustaka pada sebuah karya tulis
ilmiah erat kaitannya dengan pengutipan buku. Buku yang kita kutip
informasinya haruslah kita cantumkan dalam daftar pustaka. Kutipan
merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau
ucapan orang-orang yang terkenal. Walaupun kutipan atas pendapat seorang
itu dibolehkan bukan berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya berupa kutipan-kutipan. Penulis karya tulis ilmiah harus
dapat menahan diri untuk tidak terlalu banyak mempergunakan kutipan,
agar orisinalitas tulisannya terjaga. Garis besar kerangka karangan,
serta kesimpulan-kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulisnya
sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bukti untuk menunjang
pendapatnya itu.
Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
- Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya)
- Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
- Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
- Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
- Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
- Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
- Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Perhatikan contoh penulisan Daftar Pustaka
- Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.
- Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
- Hamid, Fuad Abdul.1987. Proses Belajar-Mengajar Bahasa.
- Nikolas, Syahwin. 1988. Pengantar Linguistik untuk Guru Bahasa. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
- Nurhadi. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru.
- Teeuw, A. 1994. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Dari penjelasan yang telah saya berikan saya harap para pembaca
sekarang dapat lebih memahami apa itu daftar pustaka serta cara
penulisannya yang benar sesuai dengan aturan-aturannya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar