Hakikat Mengarang

Gambar Seorang Anak Menulis

MENGARANG
Mengarang adalah melukiskan pikiran dan perasaan dengan cara yang teratur dan dituliskan dalam bahasa tulisan (Kosasih, 2003 : 222). Selanjutnya dijelaskan apabila seseorang menggunakan buah pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman atau lainya kedalam bahasa tulis, kegiatan tersebut adalah kegiatan mengarang. Untuk dapat menyampaikan suatu pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman atau lainya, seseorang perlu memiliki pembendaharaan kata yang memadai, terampil menyusun kata – kata menjadi kalimat yang jelas, dan mahir memakai bahasa secara efektif.
Sebagaimana dikemukakan oleh The Liang Gie dalam Masnur ( 2009 : 128), bahwa :
“Untuk dapat menyampaikan gagasan dan fakta secara lincah dan kuat, seseorang perlu memiliki pembendaharaan kata yang memadai, terampil menyusun kata – kata menjadai beraneka kalimat yang jelas, dan mahir memakai bahasa secara efektif”. Menurut pengertianya, “mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengumpulkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami”.
Dari kutipan di atas dikatakan bahwa dalam proses karang – mengarang setiap ide perlu dilibatkan pada suatu kata, kata – kata dirangkai menjadi sebuah kalimat membentuk paragraf, dan paragraf–paragraf akhirnya mewujudkan sebuah karanga. Sedangkan karangan merupakan hasil dari kegiatan mengarang, yaitu perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain.
Berbicara mengenai karangan baik yang berupa karangan pendek maupun panjang, maka kita harus berbicara mengenai beberapa hal atau masalah disekitar karangan. (Kosasih, 2003: 223-227) mengemukakan ada 4 (empat) unsur dalam mengarang yaitu sebagai berikut :
1.    Gagasan ( Idea )
Yaitu topik berikut tema yang diungkapkan secara tertulis.
2.    Tuturan ( Discourse )
Yaitu bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca. Ada 4 ( empat ) bentuk mengarang :
a.         Pencarian (Narration )
Bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu peristiwa / pengalaman .
b.        Pelukisan ( Description )
Bentuk pengungkapan yang menggambarkan pengindraan, perasaan mengarang tentang mecam – macam hal yang berada dalam susunan ruang ( misalnya : pemandangan indah, lagu merdu, dll )
c.         Pemaparan ( Exposition )
Bentuk pengungkapan yang meyajikan secara fakta – fakta yang bermaksud memeberi penjelasan kepada pembaca mengenai suatu ide, persoalan, proses atau peralatan.
d.        Perbincangan ( Argumentation )
Bentuk pengungkapan dengan maksud menyalin pembaca agar mengubah pikiran, pendapat, atau sikapnya sesuai dengan yang dihadapi pengrang.
2.    Tatanan (Organization) Yaitu tertib pengaturan dan peyusunan gagasan mengindahkan berbagai asas, aturan, dan teknik sampai merencanakan rangka dan langkah .
3.    Wahana (Meduim) Ialah sarana penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata, gramatika (tata bahasa), dan terotika (seni memekai bahasa secara efektif).
Menurut Alim dalam Kosasih (2003 : 228) mengemukakan bahwa tujuan pengajaran mengarang sama dengan tujuan pengajaran bercakap – cakap hanya berbeda dengan bentuk tulisan, yaitu :
1.        Memperkaya pembendaharaan bahasa positif dan aktif
2.        Melatih melahirkan pikiran dan perasaan dengan tepat
3.        Latihan memaparkan pengalaman – pengalaman dengan tepat.
4.        Latihan – latihan penggunaan ejaan yang tepat (ingin menguasai bentuk bahasa).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah kegiatan menulis yang tersusun dengan teratur dari kata, kalimat, sampai paragraf yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan yang utuh, dengan maksud menceritakan kejadiaan atau peristiwa, mempercakapkan sesuatu, dan tujuan lainya.

1 komentar :

  1. Tulisan yang bermanfaat..... menambabah wawasan pembaca

    BalasHapus