Cerita rakyat merupakan tradisi lisan, Indonesia adalah negara yang kaya akan nilai – nilai budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun temurun. Tradisi lisan mengungkapkan kejadian atau peristiwa yang mengandung nilai moral, keagamaan, adat istiadat, fantasi, peribahasa, nyanyian dan mantra. Cerita rakyat yang sarat akan nilai – nilai moral dan kearifan lokal yang bisa menjadi sarana komunikasi untuk mengajarkan nilai- nilai tentang kehidupan kepada anak- anak.
Cerita rakyat dalam kajian ilmu folklore, cerita rakyat atau dalam pengertian besar folklor dijelaskan William R. Bascom (dalam Danandjaja, 1984) dibagi dalam 3 golongan besar yaitu ; mitos, legenda, dan dongeng. Sejak dahulu hingga saat ini cerita rakyat yang ada dan berkembang di masyarakat adalah cerita yang diwariskan secara turun temurun dari generasi sebelumnya, maka tidak menutup kemungkinan apabila suatu kejadian ataupun kisah yang dialami pada saat ini, diceritakan kembali secara berulang-ulang telah menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan dari sekelompok masyarakat, sehingga menjadi cerita rakyat di masa yang akan datang.
Di dalam cerita rakyat dari berbagai daerah terdapat kesamaan pada kesatuan-kesatuan cerita (tale types) atau unsur-unsur kesatuan cerita (tale motifs). Peran penting cerita rakyat terletak pada kemampuannya mengkomunikasikan tradisi, pengetahuan, serta adat istiadat, atau menguraikan pengalaman-pengalaman manusia baik dalam dimensi perseorangan maupun dimensi sosial. Hal ini dapat membuat seseorang dapat mengenal dan mempelajari kebudayaan lain yang berada disekitarnya. Hingga saat ini, cerita rakyat menghadapi tantangan untuk tetap tumbuh dan berkembang di masyarakat, serta beberapa tantangan untuk berinovasi terutama dalam cara penyajian untuk bersaing dengan cerita-cerita fiksi dari luar negeri. Selain itu tantangan tersebut juga datang dari derasnya arus informasi yang membuat persaingan cerita rakyat yang ada di Indonesia dengan cerita luar negeri menjadi begitu ketat, banyak pula orangtua yang telah meninggalkan budaya untuk menceritakan dongeng sebelum tidur yang sarat akan muatan lokal dan nilai-nilai luhur dengan alasan sibuk, hal ini tanpa disadari sedikit demi sedikit telah membuat anak-anak lupa akan tokoh-tokoh cerita dari budaya yang dekat dengan mereka.
Cerita rakyat adalah gambaran otentitas masyarakat yang mencerminkan perilaku dan budaya masyarakat setempat. Cerita rakyat yang merupakan bagian dari budaya Indonesia yang harus tetap dilestarikan, tentunya dengan penyesuaian dengan budaya terkini terutama dalam cara penyampaian agar bisa tetap diminati oleh anak-anak Indonesia sebagai sarana pembelajaran budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Penyampaian cerita rakyat sesuai fungsinya haruslah dibarengi dengan penekanan – penekanan tertentu, hal ini menjadi perlu dilakukan agar kandungan nilai moral yang ada dalam cerita rakyat dapat ditangkap oleh anak sehingga tidak hanya menjadi hiburan semata namun juga sebagai sarana pembelajaran untuk mengenal budaya setempat tempat mereka tinggal, tentunya dengan memilah – milah cerita mana yang sesuai dengan usia sang anak.
Beragam cerita dari luar negeri dapat dengan cepat diakses, hal itu patut juga dikenalkan kepada anak agar mereka tahu keragaman budaya terutama yang ada diluar ruang lingkup mereka, maka dari itu sangatlah penting membentuk pondasi tentang nilai-nilai kebudayaan terhadap anak-anak Indonesia agar mereka tidak lupa akan kebudayaan yang mereka miliki, khususnya budaya lisan melalui cerita rakyat. Dimulai dengan ruang lingkup terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga, bagi anak-anak mendengarkan dongeng atau cerita yang diceritakan oleh orang tuanya dapat menjadi petualangan imajinasi yang sangat seru, mengingat dunia imajinasi anak yang sangat luas. Selain sebagai sarana untuk mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak, interaksi dalam bercerita juga bisa menjadi sarana pelajaran untuk menyampaikan nilai-nilai moral kepada anak tanpa terkesan menggurui, yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang mendengar.
Dalam budaya teks dan budaya audio visual yang modern dan canggih, Tradisi lisan pada saat ini menghadapi tantangan untuk melakukan inovasi dan kreasi terhadap cerita rakyat. Dengan era informasi yang sudah demikian berkembang seperti sekarang. Fakta bahwa banyak anak-anak lebih menggemari cerita dari komik atau film kartun jepang misalnya, menandakan bahwa cerita dari luar negeri begitu ekspansif. Keluarga ataupun orang tua haruslah menyadari pentingnya mengenalkan kembali cerita rakyat Indonesia kepada anak-anak mereka agar cerita rakyat Indonesia yang keberdaannya pada zaman modern ini tidak dianggap sebagai mitos lama, khayalan klise, atau dongeng yang ketinggalan zaman oleh anak-anak di zaman sekarang yang seleranya telah berubah dan lebih beragam karena arus informasi yang mereka terima begitu deras di era globalisasi saat ini.